Beberapa hari ini media massa gencar memberitakan soal ledakan gunung
berapi Eyjafjallajoekull di Islandia. Akibat dari bencana ini memang
sangat masif. Sampai badan kesehatan dunia WHO menyarankan bagi
masyarakat di sekitar untuk mengurangi aktivitas di luar rumah karena
banyak partikel abu vulkanik yang tidak terlihat mata berukuran kurang
dari satu mikron (seperseribu millimeter).
Industri
Yang paling terkena dampaknya adalah penerbangan. Hampir separuh dari
kegiatan penerbangan sejak lusa kemarin kosong di setiap bandar udara di
kawasan Eropa Utara.
Terimakasih
kepada Information is Beautiful, saya dapat mengetahui perkiraan CO2
yang dihasilkan Eyjafjallajoekull, yaitu sebanyak 7.412 ton per hari.
Data ini diambil dari rasio perbandingan SO2 yang dikeluarkan sebanyak
3.000 ton per hari.
Lalu bagaimana dengan emisi dari
industri penerbangan? Menurut data <a
href="http://bit.ly/planevolcano">-klik disini-</a> Industri
penerbangan di seluruh Eropa memberikan sumbangan emisi CO2 sebesar
344.109 ton per hari. Sedangkan, akibat letusan ini, 60% penerbangan di
seluruh Eropa dibatalkan. Akibat pembatalan ini saja, terdapat 206.465
ton emisi CO2 yang gagal sampai ke atmosfer bumi.
Jadi,
letusan gunung Eyjafjallajoekull yang sangat masif ini pun ternyata
masih kalah dengan emisi yang dihasilkan hanya dari industri penerbangan
di seantero Eropa. Terbayang kan bagaimana bencana tidak alami seperti
yang dihasilkan industri penerbangan dapat melebihi bencana alami
seperti letusan gunung berapi di Islandia.
Menarik,
karena sekali lagi kita harus kembali berpikir mengenai nasib bumi di
masa depan. Pengurangan emisi karbon harus dilakukan, karena bencana
yang ditimbulkan emisi karbon dapat lebih masif daripada letusan
Eyjafjallajoekull di Islandia.
Salam hangat~
ps. Dapat dilihat di <a href="http://www.satuportal.net/node/2579">SatuPortal</a>
No comments:
Post a Comment