"Tahu kau mengapa aku sayangi kau lebih dari siapapun? Karena kau
menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh,
jauh di kemudian hari."
-Pramoedya Ananta Toer, Anak Semua Bangsa-
Resensi Buku, Menjadi Environmentalis Itu Gampang: Sebuah Panduan Bagi Pemula
Oleh: Cut Rindayu
Kebanyakan
orang mungkin akan berkerut dan bosan apabila membayangkan buku
mengenai lingkungan hidup. Namun, hal serupa tidak akan terjadi jika
membaca buku
Menjadi Environmentalis itu Gampang. Bagi anda yang menginginkan edukasi lingkungan maupun yang hanya ingin memanjakan mata pasti akan terpuaskan dengan buku ini.
Menjadi Environmentalis Itu Gampang
memang ditujukan untuk pemula. Para kaum muda dan aktivis lingkungan
muda yang ingin mendedah mitos-mitos globalisasi dan pembangunan
ekonomi. Mereka itu sudah seharusnya menjadikan buku ini salah satu
referensi bacaan yang handal.
Ragam gerakan
lingkungan, aktivitas penyelamatan lingkungan dipaparkan tidak hanya
lewat narasi yang provokatif. Namun, itu semua digabung dengan tampilan
visual yang menarik. Selain itu, pembaca disuguhi petikan
pemikiran-pemikiran tokoh besar yang menggugah kemanusiaan kita.
"Apa yang kita lakukan atas hutan-hutan di dunia adalah refleksi dari apa yang kita lakukan pada diri kita sendiri dan sesama."
-Mahatma Gandhi-
Buku
ini menyajikan format baru dalam edukasi dan kampanye penyelamatan
lingkungan. Pembaca dirangsang lewat fakta-fakta yang dinarasikan dan
foto-foto yang berbicara. Hal ini agar pembaca tergugah dan melakukan
perubahan untuk lingkungan hidup khususnya di Indonesia. Pendidikan ini
berguna untuk mengajak kaum muda terlibat aktif dalam gerakan
penyelamatan lingkungan hidup Indonesia.
Kerusakan
lingkunan di negeri ini merupakan potret buram penanganan lingkungan
hidup di Indonesia. Kemiskinan dan kehancuran nilai-nilai budaya
merupakan beberapa konsekuensi atas perubahan lingkungan yang tidak
memakai paradigma ramah lingkungan. Buku ini terbit untuk mengedukasi
kaum muda agar menjadi tonggak perubahan lingkungan.
Sebagai
pembuka, buku ini memaparkan mengenai paradigma pembangunan Indonesia
yang tidak pernah menjadikan lingkungan hidup sebagai agenda utama
pembangunan. Pola pembangunan konvensional gagal membendung proses
kerusakan dan degradasi lingkungan dan akhirnya menyerah pada pola yang
mendewakan pasar.
"Lingkungan hidup tidak pernah
menjadi agenda utama bangsa Indonesia. Lingkungan hanya menjadi etalase
pembangunan selama tiga dekade terakhir. Kini saatnya mengubah sejarah
dan haluan bangsa kita!
-Emil Salim-
Gerakan
lingkungan adalah gerakan sosial dan politik yang diarahkan untuk
pelestarian, restorasi, dan peningkatan kualitas lingkungan hidup
melalui pendidikan publik, advokasi perubahan gaya hidup, perbaikan
perencanaan komunitas, perubahan ekonomi uang serta perombakan kebijakan
negara.
Dalam buku ini terungkap kegelisahan gerakan
lingkungan di Indonesia karena tidak melihat ada terobosan yang berarti
dilakukan negara untuk mereduksi kehancuran ekologis dan ketidak adilan
sosial ekonomi yang makin membesar di negeri ini. Pengurus negara
cenderung mengabaikan fakta bahwa Indonesia sedang dalam fase kritis,
baik dari segi ekologis maupun kemampuan bertahan hidup mayoritas rakyat
yang terkena dampak pembangunan. Praktik eksploitasi alam terus menjadi
pilihan walau beragam peringatan telah diberikan oleh organisasi dan
pemerhati lingkungan hidup dalam dan luar negeri.
Enviromentalisme
adalah gerakan sosial yang dimotori kaum penyelamat lingkungan hidup.
Gerakan ini berusaha dengan segala cara dan tanpa kekerasan—mulai dari
aksi jalanan, lobi politik, hingga pendidikan publik—untuk melindungi
kekayaan alam dan ekosistem. Kaum environmentalis peduli pada isu-isu
pencemaran air dan udara, kepunahan spesies, gaya hidup rakus energi,
ancaman perubahan iklim, dan rekayasa genetika pada produk-produk
makanan.
Saat ini gerakan enviromentalis telah
bermetamorfosa menjadi gerakan anti-korporasi dan gerakan
anti-globalisasi . Hal ini terjadi karena penguasa dan perusak
lingkungan terbesar di dunia adalah perusahaan-perusahaan transnasional.
Buku ini banyak bertutur lewat realitas sosial yang
terpotret lewat foto foto yang menarik dan berkualitas. Buku ini selain
berusaha mengedukasi pembacanya juga untuk menjadi instrumen perubahan
bagi perbaikan lingkungan dengan cara yang cukup ringan. Dengan tampilan
grafis yang baik, berpadu serasi dengan bobot informasi yang diulas di
halaman berikutnya.
Menarik, karena memberikan angin
segar mengenai kemasan kampanye penyelamatan lingkungan. Dari segi
tampilan, buku ini tidak kalah dengan buku-buku berkualitas lainnya.
Tampilannya segar dan cerdas dengan judul sampul depan (
cover) yang
berbeda dan tersendiri.
Dipublikasikan dalam Buletin SatuDunia edisi ke-5 Januari 2010
Halaman xi+338
Walhi, Jakarta: 2007